5 Alasan Mengapa Pesantren Harus Memiliki Website


AIC(JKT)
Sebagai salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia, pesantren harus mampu bersaing dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya, terutama di bidang informasi dan teknologi. Kalau lembaga pendidikan lain bisa, pesantren bukan sekedar harus bisa, tapi harus lebih baik.
Berbagai macam cara dilakukan untuk memperkenalkan pesantren kepada masyarakat, seperti membuat brosur, baliho, memasang iklan di koran, majalah dan sebagainya. Namun pergerakannya masih kalah dengan lembaga pendidikan lain.
Salah satu cara paling ampuh untuk memperkenalkan pesantren adalah dengan membuat website. Karena website jangkauannya lebih luas, di tanah manapun manusia tinggal, selama masih ada kuota dan jaringan internet, mereka bisa menjadi sasaran anda. Berikut manfaat website bagi pesantren :
1.   Informasi Pesantren dapat diperoleh dengan mudah dimana saja dan kapan saja.
Asshiddiqiyah

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang padat kegiatan. Dari bangun sampai tidur lagi, bangun lagi tidur lagi (apa dipondok kegiatannya cuma tidur ??) semuanya sudah terjadwal dengan rapi. Kalo ada yang nanya,  apa kegiatan mereka sehari-hari ?? kita tinggal jawab, liat aja di website. cukup mencantumkan kegiatan santri sehari-hari di website pesantren, semua orang bisa mengakses dan gak perlu ribet ngejelasin terus menerus. Enak kan ??
2.  Meningkatkan Kredibilitas Pesantren Di Mata Masyarakat.
Asshiddiqiyah

Masih banyak dari masyarakat yang memandang pondok pesantren dengan sebelah mata, entah yang sebelahnya lg kemana. Tapi hal ini benar-benar terjadi, mereka menganggap bahwa pesantren adalah pendidikan khusus orang  Islam, emang bener kalo itu. Maksud saya mereka memandang pesantren hanya untuk orang-orang miskin saja, pesantren adalah pendidikan ketinggalan jaman, pesantren adalah pendidikan teroris.
Inilah yang menjadi PR kita bersama untuk merubah mindset mereka. Kita harus menunjukan kredibilitas pesantren yang sesungguhnya. Kegiatan-kegiatan baik bersifat keagamaan maupun sosial harus kita paparkan di website pesantren. Supaya tidak ada lagi momok bagi para orang tua untuk menitipkan putra-putrinya di pesantren.
3.  Sebagai Tempat Untuk Memaparkan Prestasi-Prestasi Yang Sudah Pernah Diraih Oleh Pesantren.
Asshiddiqiyah

Setiap pesantren pasti memiliki prestasi yang pernah diraih oleh santri-santrinya. Bukan bermaksud pamer atau riya’, tapi menunjukkan prestasi merupakan salah satu dakwah agar masyarakat tertarik belajar di lembaga pendidikan Islam.
4.   Sebagai Gallery Foto Pesantren.
Asshiddiqiyah

Pondok pesantren sering kali mengadakan kegiatan yang besar dan menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Semua orang sibuk mempersiapkan ini dan itu mulai dari a sampai z. akan tetapi mereka lupa satu hal, yaitu DOKUMENTASI DAN PUBLIKASI. Kegiatan sebesar apapun jika tidak didokumentasikan, begitu acara selesai akan hilang begitu saja layaknya tidak terjadi apa-apa. Hanya bekas bungkus snack dan gelas air mineral yang tersisa. Untuk itu, penulis berpesan kepada seluruh pesantren di republik ini untuk mendokumentasikan dan mempublikasikan setiap kegiatan. Website adalah tempat yang paling tepat sebagai alat publikasi kegiatan pesantren.
5.  Mengurangi Efek Negatif Dari Penggunaan Internet.
Asshiddiqiyah

Internet merupakan sarana informasi paling tragis di muka bumi. Ribuan informasi terkandung didalamnya, baik positif maupun negatif. Sebagai generasi muda dengan tingkat ke-kepo-an yang sangat tinggi pasti akan ikut gabung dalam petualangan informasi yang disajikan oleh internet. Melawan dengan memblokir situs-situs porno adalah pekerjaan sia-sia. Mengisi internet dengan konten-konten positif adalah cara yang tepat.  Generasi muslim, terutama para santri harus mampu mengimbangi konten negative dengan konten positif.  Agar informasi positif lebih banyak berkeliaran di dunia maya ketimbang informasi negative. (Rumadi)



Share on Google Plus

About Rumadie El-Borneo

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :