Ternyata DIOXIN berbahaya bagi organ kewanitaan, apa sih DIOXIN itu ?



AIC(JKT)
Sebagian santriwati belum mengetahui mengennai bahaya dariDIOXIN !!!
DIOXIN adalah hasil dari saringan melalui proses pemutihan yang digunakan pada pabrik-pabrik kertas di seluruh indonesia, pabrik tissue, pabrik pemabalut wanita, juga pampers anak-anak. DIOXIN dan serat sintetis yang ada pada pembalut wanita zaman sekarang yang harganya murah meriah juga berkualitas buruk  ternyata tanpa kita sadari beresiko terhadap gangguan kesehatan organ terpenting pada tubuh wanita. Menurut yayasan kanker Indonesia penyakit kanker servicks (kanker leher rahim) adalah pembunuh nomer satu bagi seluruh kaum wanita di Seluruh Indonesia.
Apakah anda tahu bagaimana sistem kerja DIOXIN di dalam organ tubuh wanita???

Apabila darah haid jatuh di atas permukaan pembalut yang mengandung DIOXIN. Maka DIOXIN akan dilepaskan melalui penguapan, pertama darah haid akan diserap oleh dinding-dinding vagina, kemudian masuk ke dalam melaui saluran servik (sakuran darah haid dari rahim ke vagina), kemudian masuk lagi melaui uterus (rahim), hingga  melewati urine tube (air seni), dan berakhir di ovary (indung telur), kondisi ini yang menyebabkan pembalut yang  satu pak berisi banyak. Namun harganya murah meriah, menjadi sarang perkembang biakan bakteri (terdapat 107 bakteri yang terdapat di pembalut biasa),  walau hanya jam karena setiap detik, menit dan jam sangat berarti bagi anda dan orang yang ada di sekitaranya. Dampak pemakaian pembalut biasa secara berkesinambungan bagi kesehatan tubuh ialah dapat menyebabkan KANKER SERVIKS, KANKER PAYU DARA, KISTA, KANKER OVARIUM, RASA NYERI PINGGUL  dan lain sebagianya. (Rizky)
Share on Google Plus

About Rumadie El-Borneo

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :