Gadis Thailand Nyantri di Ponpes Asshiddiqiyah

Gadis-gadis asal Thailand ini harus jauh dari orangtua, demi menimba ilmu di Indonesia. Mereka menjadi santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Asshiddiqiyah, Kedoya, Jakarta Barat.


Foto- Gadis-gadis asal Thailand nyantri  di Ponpes Asshiddiqiyah. (johara)Mereka ditemui, Minggu (15/6) mengaku merasa senang menimba ilmu di Ponpes Asshidiqiyah. Mereka di antaranya, Chodiyah Fodiah, Husni, Soriah dan Faridah keempatnya berasal dari Songkhla, Thailand Selatan. Selain itu, ada juga Wiam dari Bangkok, ibukota Thailand dan masih banyak lagi santri-santri dari negara lainnya, seperti Filipina, Malaysia.
Chodiyah Fodiah, misalnya, santri juga siswi kelas 2 Madrasah Aliyah Asshidiqiyah. “Saya di sini (Asshidiqiyah) belajar ilmu agama juga di madrasah belajar pengetahuan umum,” tutur Chodiyah yang mengaku sudah delapan bulan belajar di Asshidiqiyah.
Faridah sendiri mengaku meskipun sudah delapan bulan di Asshidiqiyah tapi Bahasa Indonesia belum begitu lancar. “Saya masih belajar Bahasa Inggris dan juga Bahasa Indonesia, serta Bahasa Arab di ponpes ini,” terang Faridah.

Wiam yang dari Bangkok ini merasa senang belajar di Indonesia, memiliki teman-teman yang baik dan ramah. “Karena memang orang Indonesia dikenal dengan keramahannya,” tutur Wiam

Pimpinan Ponpes Asshidiqiyah Noer M Iskandar, SQ mengatakan Indonesia akan menjadi pilihan dari berbagai negara sebagai tempat belajar agama Islam. Sebab Islam Indonesia yang moderat dan selalu menumbuhkan sikap toleransi.
“Inilah yang menjadi pilihan para orangtua di luar negeri untuk mensekolahkan putra-putrinya di Indonesia. Bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi kiblat pendidikan Islam di dunia, dan kali ini memang kiblatnya masih di Timur Tengah,” kata Kiayi Noer.
Sebab itu, lanjut Kiai Noer, pemerintah perlu pengembangan pendidikan Islam di Indonesia, khususnya pondok pesantren sehingga dapat meningkatkan kualitasnya, dan ini yang akan menjadi daya tarik orangtua di luar negeri untuk mensekolahkan anaknya di Indonesia.
Para santri Thailand ini hari Sabtu (14/3) ikut pawai budaya nusantara dalam rangka Milad ke-30 Asshiddiqiyah yang diikuti 10 ribu siswa. Mereka masuk grup karnaval luar negeri dengan mengenakan pakaian adat Indonesia.
Share on Google Plus

About Asshiddiqiyah Media Center

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Kini dalam usianya yang lebih dari seperempat abad, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah telah membuka 12 Pesantren yang tersebar di beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatra.

0 komentar :